Selasa, 17 Februari 2015

Tenun Batik

Keanekaragaman jenis kain tradisional di Indonesia takkan pernah ada habisnya untuk dibahas. Jika kalian suka dengan inovasi dan kreasi kain yang berbeda, baca artikel ini yuk, biar nambah wawasan terhadap kekayaan budaya Nusantara kita ini...
Tenun Batik memiliki proses yang unik, kain yang sudah ditenun kemudian proses selanjutnya kain dibatik. Yang dimaksud proses tenunan disini menggunakan ATBM (alat tenun bukan mesin) maupun alat tenun gendhong (gedog). Terdapat beberapa jenis tenun batik, misalnya tenun lurik batik, batik tenun togog, batik benang bintik,dan lain sebagainya.
Tenun lurik batik ialah jenis kain yang keindahanya diperoleh karena corak secara tenun digabung dengan corak secara batik. Tenun lurik merupakan kain bercorak garis-garis dengan permainan benang berwarna dalam satu tenunan. Batik lurik pertama kali dibuat di Galumpang daerah Toraja, Sulawesi. Penyelesaian motif secara batik yaitu dengan permainan lilin/malam sederhana yang tersusun dari titik dan garis. Kain lurik yang akan dibatik, ditenun terlebih dahulu dengan motif bergaris dengan beberapa warna, diantaranya terdapat bidang putih. Pada bidang putih ini diberi motif tambahan secara dibatik dengan malam, warna-warna dari lurik ditutup, kemudian dicelup lalu kain dilorod untuk menghilangkan malamnya.
Kain Tenun Batik Toraja
Tenun Batik Toraja
(Sumber gambar: Http://blog.sandangindonesia)
Jenis batik tipe batik lurik ini muncul lagi pada sekitar tahun 1972. Kain lurik yang dibatik pada tahun ini tidak lagi berupa lurik bergaris memanjang seperti kain kasur, tetapi dengan warna fancy. Yaitu kain ditenun dengan benang lungsi putih dan pakan dari dua benang dengan warna berbeda yang dirangkap. Pada pembuatan batik, kain lurik fancy ini dicap dengan motif yang banyak menutup bidang, kemudian dicelup dan dilorod. Biasanya motif untuk batik lurik menggunakan motif daerah Toraja atau daerah Sumbawa. Batik dari kain fancy ini disukai para konsumen muda, bisa digunakan untuk kemeja ataupun dress. Kain batik lurik memiliki memiliki keindahan yang unik, yaitu penggabungan hasil tenunan dan hasil batikan.
Tenun Batik Toraja
(Sumber gambar: Http://blog.sandangindonesia)
Namun saat ini banyak tenun lurik yang dikombinasikan dengan batik motif tradisional, modern maupun kontemporer. Teknik pembatikan bisa dengan teknik batik tulis, cap maupun printing.

Daerah penghasil kain tenun lurik batik adalah Yogyakarta, Solo, Klaten dan beberapa daerah lain di Jawa.
Tenun Lurik Batik
Tenun Lurik Batik
(Sumber gambar: http://kalukatunlurix.blogspot.com)
Tenun Lurik Batik
(Sumber gambar: http://kalukatunlurix.blogspot.com)
Daerah Tuban Jawa Timur juga memiliki kain tenun batik yang biasanya disebut tenun gedog atau gendongan. Proses pembuatan batik ini sama seperti proses batik tulis, yang membedakannya adalah kain yang digunakan adalah kain tenun gedog atau kain tenun ATBM. Kain ini memiliki ketebalan yang lebih tebal dari kain batik katun biasa. Kain ini berupa slendang dan kain ini memiliki warna yang khas.
Tenun Batik Gedog Tuban
Tenun Batik Gedog Tuban
(Sumber gambar: http://griyagedog.files.wordpress.com)
Di daerah Bali juga memiliki batik tenun Bali, namanya Batik Tenun Togog. Batik tenun ini sangat unik dan memiliki ciri khas yang sangat kental dengan budaya Bali. Batik Bali sudah ada sejak dulu, biasanya dipakai saat perayaan daerah maupun perayaan adat. Batik ini merupakan kain tenun ended yang sudah terkenal hingga mancanegara. Batik ini dapat dikenakan oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai kalangan. Sebenarnya, kain ini tidak melalui proses pembatikan sama sekali. Hanya motif yang nampak seperti motif hasil pembatikan. Dan kebiasaan masyakarat Bali menyebutnya kain batik Bali. Kain ini termasuk jenis kain tenun, karena prosesnya full proses tenun. Batik ini dapat dikenakan oleh semua lapisan masyarakat dari semua kalangan. Keindahan Batik tenun Togog kini diminati oleh banyak wisatawan asing dari Belanda, Jerman, Jepang serta telah menjadi salah satu komoditas eksport hasil karya seni Bali.
Tenun Batik Togog Bali
Tenun Batik Togog Bali
(Sumber gambar: http://www.griyawisata.com)
Tenun Batik Togog Bali
(Sumber gambar: http://www.griyawisata.com)
Di daerah Kalimantan Tengah juga memiliki tenun batik yaitu “Batik Benang Bintik”. Motifnya variatif dengan warna-warna yang cearah. Motif yang umum adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang Kalimantan), dan Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah terang, oranye, dan masih banyak lagi. Batik Kalimantan lebih pada batik tenun yang bernuansa kayu kayuan dan warna gelap. Kain ini juga termasuk jenis kain tenun, hanya kebiasaan penyebutan masyarakat saja.
Batik Benang Bintik Kalimantan
Batik Benang Bintik
(Sumber gambar: http://batikbagoes.multiply.com)
Tak jauh berbeda dengan derah lain, di daerah Lombok juga terdapat kain tenun batik Pulau Lombok. Kain ini juga tanpa proses pembatikan, hanya motif dan kebiasaan penyebutan saja. Kain tersebut berbahan pelepah pisang yang memberi efek keemasan dan juga bahan yang tahan api. Selain bahan nyaman dipakai, keistimewaan yang lainnya adalah memberi kesan mewah bagi yang mengenakannya. Contoh nama motif batik Lombok yaitu Sasambo Giri Menang. Batik Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) sering dijadikan sebagai pakaian batik resmi lokal NTB. Di NTT, juga terdapat batik. Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilkan batik dengan keunikan masing-masing. Pulau Sumba misalnya batik tenunnya khas dengan motif hewan. Pulau Rote khas dengan motif daunnya.
Tenun Batik Sasambo Lombok
Tenun Batik Sasambo Lombok
(Sumber gambar: http://batikcity.com)
Tenun Batik Sasambo Lombok
(Sumber gambar: http://batikcity.com)
Tenun Batik Sasambo Lombok
(Sumber gambar: http://batikcity.com)
Daerah Jepara juga memiliki kain yang khas, namanya kain tenun troso. Namun sebagian orang menyebutnya batik tenun troso. Batik khas Jepara ini merupakan kerajinan yang menggabungkan dua unsur kain yaitu batik dengan kain tenun troso. Batik  ini memiliki motif atau corak yang berbeda-beda namun tetap tidak meninggalkan keasliannya. Oleh karena itu di setiap helai batiknya terdapat unsur tenunnya. Kain ini juga termasuk jenis kain tenun, jika dilihat dari proses pembuatannya. Sering disebut kain batik mungkin karena kebanyakan motifnya hampir menyerupai motif batik.
Tenun Batik Troso
Tenun Batik Troso
(Sumber gambar: Foto Zuriyah, 2013)
Tenun Batik Troso
(Sumber gambar: Foto Zuriyah, 2013)
Masih banyak lagi di berbagai daerah yang memiliki tenun batik yang tentunya mempunyai kekhasan masing-masing. Namun satu hal yang perlu diperhatikan, jika dilihat dari segi perkembangan batik Indonesia, penemuan dan karya-karya batik tenun tersebut merupakan suatu sumbangan sebagai kelengkapan dan variasi seni batik Indonesia. Ini bukti bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kreatif dan memiliki seni budaya yang tinggi.